salahkah ucapan saya? ato saya over protektif

Dear accuratehealth

beberapa hari yang lalu... teman saya keluar ke diskotik. saya jengkel karena dia tidak mengajak saya keluar.... malah dia ngajak teman saya sendiri....
sebelum dia keluar, dia minta untuk di ganti masuk kerja pada besok harinya..( masuk jam 5 pagi )
saya jawab: aku ga bisa.....
setelah dia pulang, dia minta saya lagi untuk menggantikannya.......
saya jawab : saya ga mau, giliran susah kamu ingat aku, giliran mau pesta ngajak pun ga mau.

yang menjadi pertanyaan saya.........salahkah ucapan saya??? skr teman saya ga mau teguran sama saya apabila saya ga negur duluan......


atas jawabannya saya ucapkan terima ksaih
John gig

john gig wrote:Dear accuratehealth

beberapa hari yang lalu... teman saya keluar ke diskotik. saya jengkel karena dia tidak mengajak saya keluar.... malah dia ngajak teman saya sendiri....
sebelum dia keluar, dia minta untuk di ganti masuk kerja pada besok harinya..( masuk jam 5 pagi )
saya jawab: aku ga bisa.....
setelah dia pulang, dia minta saya lagi untuk menggantikannya.......
saya jawab : saya ga mau, giliran susah kamu ingat aku, giliran mau pesta ngajak pun ga mau.

yang menjadi pertanyaan saya.........salahkah ucapan saya??? skr teman saya ga mau teguran sama saya apabila saya ga negur duluan......


atas jawabannya saya ucapkan terima ksaih
John gig

Jb. Terima kasih telah bergabung di forum accurate health center,

menagapi permasalahan anda, kemungkinan teman anda sedang sakit hati dengan ucapan atau tindakan anda yang tidak mau mengganti shift/waktu kerja, dan anda juga sedang emosi pada saat itu karena anda merasa tidak diajak oleh dia.

Sebenarnya ini hanyalah salah paham saja diantara kalian berdua dan tidak ada yang salah atau benar.. anda mempunyai hak untuk tidak berganti shift dengannya dan dia juga mempunyai hak untuk tidak mengajak anda ke pesta... memang di dalam sebuah persabatan, harus jangalah saling terikat atau berharap, seharusnya saling mengerti saja.

Untuk teman anda, sebaiknya anda membiarkannya supaya tenang dan reda terlebih dahulu baru anda menyapanya kembali dan jika anda memang sangat membutuhkan dan mengharapkannya, anda boleh meminta maaf kepadanya.. jika memang dia masih tidak bisa terima maka anda bersikap pasrah saja.

Semoga berbahagia selalu

psikolog/sinshe fudin pang
www.accuratehealth.blogspot.com