Semasa SD-SMA saya sering sekali mengajak ngobrol mainan ataupun barang2 saya lainnya, bahkan saya menganggapnya sebagai teman. Pernah ketika saya pertama kali masuk sekolah (SD), saya disebangkukan oleh guruku dengan anak2 yg tergolong jagoan. Saat baru kenalan saja, saya sudah dihujani pukulan. Saat mengerjakan tugas, buku saya direbutnya kemudian dicoret-coret. Kejadian itu berlangsung hingga saya duduk di Kelas 5 SD. Sejak itu, saya sangat selektif memilih teman.
Beranjak ke bangku SMP, saya memulai kembali pertemanan. Dan lagi2 saya meleset. Saya justru dimanfaatkan oleh teman saya. Di bangku SMA, saya pernah dikucilkan oleh hampir anak2 sekelas bahkan wali kelas saya sendiri turut andil.
Setelah memasuki dunia kampus, saya mulai berubah. Saya tidak lagi menemui teman2 seperti yang saya ceritakan di atas. Saya pun memiliki banyak teman. Malah ada beberapa teman yang sudah saya anggap saudara sendiri. Namun, suatu waktu ... ada salah satu dari mereka yang membuat saya shock atas pernyataannya. Saat itu dia mencurigai, menuduh dan menjudge saya. Kata-kata yang dia keluarkan sangat pedas, tajam, tinggi. Saya sudah berusaha menjelaskannya, namun dia masih sanksi.
Setelah kejadian itu, saya jadi enggan untuk berinteraksi dengannya. Seperti ada rasa takut. Dan itu merembet kemana-mana. Tidak hanya dia saja yang saya hindari, tapi teman2 dekatnya pun yang masih teman saya juga. Hampir semua apa2 yang berbau dia, saya jauhi karena tidak jarang membuat saya merinding, gemetar, bahkan pusing disertai sakit kepala.
Apa yang saya alami ini adalah trauma atau kecemasan yang berlebihan saja.
Beranjak ke bangku SMP, saya memulai kembali pertemanan. Dan lagi2 saya meleset. Saya justru dimanfaatkan oleh teman saya. Di bangku SMA, saya pernah dikucilkan oleh hampir anak2 sekelas bahkan wali kelas saya sendiri turut andil.
Setelah memasuki dunia kampus, saya mulai berubah. Saya tidak lagi menemui teman2 seperti yang saya ceritakan di atas. Saya pun memiliki banyak teman. Malah ada beberapa teman yang sudah saya anggap saudara sendiri. Namun, suatu waktu ... ada salah satu dari mereka yang membuat saya shock atas pernyataannya. Saat itu dia mencurigai, menuduh dan menjudge saya. Kata-kata yang dia keluarkan sangat pedas, tajam, tinggi. Saya sudah berusaha menjelaskannya, namun dia masih sanksi.
Setelah kejadian itu, saya jadi enggan untuk berinteraksi dengannya. Seperti ada rasa takut. Dan itu merembet kemana-mana. Tidak hanya dia saja yang saya hindari, tapi teman2 dekatnya pun yang masih teman saya juga. Hampir semua apa2 yang berbau dia, saya jauhi karena tidak jarang membuat saya merinding, gemetar, bahkan pusing disertai sakit kepala.
Apa yang saya alami ini adalah trauma atau kecemasan yang berlebihan saja.
Thu Aug 29, 2013 12:28 am by ChristianIvan
» apa sebenarnya defenisi dari Autisme ?
Thu Aug 29, 2013 12:23 am by ChristianIvan
» Apa gunanya Refleksi kaki ?
Thu Aug 29, 2013 12:22 am by ChristianIvan
» 1001 MANFAAT DURIAN UNTUK KESEHATAN
Thu Aug 29, 2013 12:18 am by ChristianIvan
» STOP SMOKING ?
Thu Aug 29, 2013 12:10 am by ChristianIvan
» Polip Hidung
Thu Aug 29, 2013 12:08 am by ChristianIvan
» Ikutan Baksos Accurate Charity Center
Thu Aug 29, 2013 12:06 am by ChristianIvan
» Laki laki kecanduan seks
Thu Aug 29, 2013 12:04 am by ChristianIvan
» Cara menjadi lebih berani dan tegas ?
Thu Aug 29, 2013 12:02 am by ChristianIvan